3 FASA UTAMA RAMADHAN - RAHMAT,AMPUNAN DAN DIBEBASKAN DARI API NERAKA
Pada 10 hari pertama puasa di bulan Ramaidhan, ini adalah fasa Rahmat. Fasa ini akan menjadi yang paling sulit dengan banyak keutamaan dikarenakan perliu adaptasi dan penyesuaian diri untuk berpuasa.
Fasa ini juga menjadi fasa tersulit dan terberat karena merupakan fasa peralihan dari kebiasaan pola makan normal menjadi harus menahan lapar dan haus mulai dari subuh hingga magrib. Di sisi lain, 10 hari pertama merupakan fasa yang paling banyak disediakan pahala.
Pada fasa ini dibukakan pintu rahmat yang seluas-luasnya. Sebagaimana dalam QS. Al-zalzalah ayat 7 dan 8 disebutkan "fa may ya'mal miṡqāla żarratin khairay yarah. wa may ya'mal miṡqāla żarratin syarray yarah". Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan) nya, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan) nya.
Keutamaan 10 hari kedua
Ada keutamaan yang berlimpah diberikan oleh Allah SWT pada 10 hari pertama bulan Ramadhan. "Seperti diketahui, tidak hanya tubuh saja yang melakukan adaptasi, pada fase 10 hari pertama Ramadhan 1440 H ini, banyak persoalan yang harus dihadapi dengan proses beradaptasi atau penyesuaian. Siapa yang mampu melewati ini? hanya orang yang benar-benar sabar dan niat beribadahlah yang mampu melewatinya.
Kemudian, 10 hari kedua adalah fasa maghfiroh (ampunan). Nabi Muhammad SAW menyampaikan, di 10 hari kedua Ramadhan supaya kita mengejar ampunan dari Allah SWT. Maghfiroh itu diberikan khusus di waktu tersebut demi keselamatan orang yang berpuasa dari dosa-dosa yang telah dilakukannya sebagai bentuk kasih sayang Allah.
Maka, sungguh merugi kepada mereka yang hingga memasuki sisa waktu terakhir di 10 hari kedua Ramadhan tidak memiliki keinginan kuat menyambut tawaran ampunan Allah. Di dalam Surah Ali `Imran: 133 dijelaskan, "dan bersegeralah kamu menuju ampunan (maghfiroh) Tuhanmu."
Keutamaan 10 hari terakhir
Terakhir, 10 (sepuluh) hari akhir Ramadhan sebagai fasa pembebasan dari api neraka. Sebagaimana diriwayatkan oleh sahabat Salman Al Farisi: “Adalah bulan Ramadhan, awalnya rahmat, pertengahannya maghfiroh dan akhirnya pembebasan dari api neraka.”
Sepuluh terakhir ini merupakan penutupan bulan Ramadhan, sedangkan amal perbuatan itu tergantung pada penutupannya atau akhirnya. Sepuluh akhir Ramadhan merupakan pamungkas bulan ini, sehingga hendaknya setiap manusia mengakhiri Ramadhan dengan kebaikan, iaitu dengan mencurahkan daya dan upaya untuk meningkatkan amaliyah ibadah di sepanjang sepuluh hari akhir Ramadhan ini.
Dalam sepuluh hari terakhir Ramadhan di duga turunnya Lailatul qadar, karena lailatul qadar bisa juga turun pada bulan Ramadhan secara keseluruhan. Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkan di dalamnya Al Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan dari petunjuk dan pembeda antara yang hak dan yang batil.
Ramai ulama berpendapat hadis mengenai pembahagian bulan Ramadhan kepada 3 Fasa ini adalah hadis lemah namun hadits lemah atau dhaif (bukan palsu) tidak masalah dijadikan sebagai motivasi amaliyah di Bulan Ramadhan, namun tidak bisa dijadikan pedoman hukum.
Hadis menjadi lemah atau dhaif bila ada ada perawi dalam jalur periwayatan adalah seseorang yang disangsikan namun mungkin perawi yang jalur di atasnya meriwayatkannya dari sumber yang benar iaitu dari Rasulullah SAW.
Wallahhu aqlam
No comments:
Post a Comment