Sunday, January 31, 2021

SYEIKH AHMAD YASIN (SANG SINGA BERKERUSI RODA)


Sejurus beliau melangkah keluar dari masjid setelah selesai menunaikan solat Subuh tanggal 22 Mac 2004, tiga peluru berpandu yang ditembak oleh helikopter Apache tepat mengenai kepala dan tubuhnya.
Akibat dari peluru itu, jasadnya hancur.
Kerusi roda yang dinaikinya turut musnah. Daging beliau yang bertaburan terpaksa dikutip satu demi satu dan dimasukkan ke dalam plastik.
Secara logiknya,
siapa yang perlu takut dengan lelaki BERKERUSI RODA yang tidak mampu berdiri apatah lagi berjalan????
Melainkan pada sekujur tubuhnya ada kebenaran dan suara perjuangan.
🙂
Sesiapa sahaja yang mencari biodata dan pautan tentang Singa Palestin yang digeruni zionis laknatullah ini, pasti akan dihidangkan dengan beberapa pesanan beliau yang masyhur ketika hayatnya.
Dan pesanan ini seharusnya terus hidup di dalam hati para pemuda khususnya mereka yang mengimpikan kemenangan, baik di dunia mahupun di akhirat sana.
PESANAN BELIAU UNTUK KITA,
1. Wahai anak-anakku, telah tiba saatnya kalian kembali kepad Allah dengan meninggalkan pelbagai keseronokan,
kealpaan kehidupan dan menyingkirkannya jauh daripada kehidupan kalian.
2. Telah tiba saatnya kalian bangun dan melakukan solat subuh secara berjemaah. Sudah sampai saatnya untuk kalian menghiasi diri dengan akhlak yang mulia,
mengamalkan kandungan Al-Quran serta mencontohi kehidupan Nabi Muhammad SAW.
3. Aku menyeru kalian wahai anak-anakku untuk solat tepat pada waktunya.
Lebih dari itu, aku mengajak kalian wahai anak-anakku, untuk mendekatkan diri kepada sunnah Nabi kalian yang agung.
4. Wahai para pemuda,
aku ingin kalian menyedari dan menghayati makna tanggungjawab. Kalian harus tegar menghadapi kesulitan hidup dengan meninggalkan keluh kesah.
Aku menyeru kalian untuk menghadap Allah SWT dan memohon keampunan dariNya agar Dia memberi rezeki yg berkat kepada kalian. Aku menyeru kalian supaya menghormati orang yang lebih tuadan menyayangi orang yg lebih muda.
5. Aku ingin kalian tidak tertidur oleh alunan-alunan muzik yang melalaikan, melupakan kata-kata yang menyebutkan cinta kepada manusia dan dunia serta menggantikannya dgn kata amal, kerja & zikir kepada Allah.
Wahai anak-anakku,
aku amat berharap kalian tidak sibuk dengan MUZIK dan tidak terjerumus ke dalam arus syahwat.
6. Wahai puteriku, aku ingin kalian berjanji kepada Allah akan mengenakan HIJAB secara jujur dan betul. Aku meminta kalian berjanji kepada Allah bahawa kalian akan mengambil peduli tentang agama dan Nabi kalian yang mulia.
Jadikanlah ibunda kalian,
Khadijah dan Aisyah sebagai teladan. Jadikan mereka sebagai pelita hidup kalian.
Haram hukumnya bagi kalian untuk melakukan sesuatu yang boleh menarik perhatian pemuda supaya mendekati kalian.
7. Kepada semua, aku ingin kalian bersiap sedia untuk menghadapi segala sesuatu yang akan datang. Bersiaplah dengan agama dan ilmu pengetahuan. Bersiaplah untuk belajar dan mencari hikmah.
Belajarlah bagaimana hidup dalam kegelapan yang pekat.
Latihlah diri kalian agar dapat hidup tanpa elektrik dan peralatan elektronik.
Latihlah diri kalian utk sementara waktu merasakan kehidupan yang sukar.
8. Biasakan diri kalian agar dapat melindungi diri dan membuat perancangan untuk masa depan. Berpeganglah kepada agama kalian. Carilah sebab-sebabnya dan bertawakallah kepada Allah.
Buat jiwa yang lelah,
moga dikurniakan pahala lillah.
Buat jiwa yang lemah,
moga Allah jadikannya gagah.
Buat jiwa yang terasa susah,
Allahlah yang berkuasa menjadikannya mudah.
Semoga pesanan ini melahirkan lebih ramai 'Syeikh Ahmad Yasin' abad ke 21.
Infiru wahai pemuda!
✊🏻
HASBUNALLAH WANI'MAL WAKEEL...
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ العَظِيْمِ
‎ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ
لا إله إلا الله محمد رسول الله
sumber : Tuah'ainil Sufi

Monday, January 25, 2021

TIDAK DITERIMA LAGI ALASAN BILA USIA MELEBIHI 60-70 TAHUN

 *Tadzkirah/Pengingat*

*TIDAK DITERIMA LAGI ALASAN BILA USIA SUDAH MELEBIHI 60-70 TAHUN*
ALLAH tidak lagi memberi alasan bagi siapa yang telah dipanjangkan umurnya hingga 60-70 tahun".
(Hadith Riwayat Bukhari)

AL -Khattabi berkata :
"Maknanya, orang yang Allah panjangkan umurnya hingga 60-70 tahun tidak diterima lagi keuzuran atau alasan, kerana usia itu merupakan yang dekat dengan kematian...
Maka inilah kesempatan untuk memperbanyak taubat, beribadah dengan khusyuk, dan bersiap2 bertemu Allah."
(Tafsir al-Qurthubi)

Fudhail bin Iyadh berkata kepada seseorang yang telah mencapai umur itu.
NASIHAT FUDHAIL kepadanya :

"Berarti sudah 60-70 tahun kamu berjalan menuju Tuhanmu, sekarang hampir sampai... Lakukan yang terbaik pada sisa usia senja-mu, lalu akan diampuni dosa2mu yang lalu. Tapi jika engkau masih berbuat dosa di usia senjamu, kamu pasti dihukum akibat dosa masa lalu dan masa kini sekaligus..!"

Maka para alim ulama memberi nasihat cara menjalani umur yang sudah mencapai 60-70 tahun ;

01. Jangan berlebihan berhias, bersolek, dan berpakaian.
02. Jangan berlebihan makan, minum, dan berbelanja barang yang kurang diperlukan untuk mengerjakan amal saleh
03. Jangan berkawan dengan orang yang tidak menambah iman, ilmu, dan amal.
04. Jangan gelisah, berkeluh kesah dan kesal dengan kehidupan sehari-hari. Selalu penuhi diri dengan rasa hidup banyak bersabar dan bersyukur
05. Perbanyak doa mengharap keredha-an Allah agar Husnul Khatimah dan dijauhkan dari Su'ul Khatimah.
06. Tambahkan ilmu agama, perbanyak mengingat kematian, dan bersiap menghadapinya.
07. Siapkan wasiat dan lakukan pembahagian harta.
08. Kerapkan menjalin silaturrahim dan merapatkan hubungan yang renggang sebelumnya.
09. Minta maaf dan berbuat baik terhadap pihak yang pernah dizalimi.
10. Tingkatkan amal soleh terutama amal jariah yang dapat terus memberi pahala dan syafa'at setelah kita mati.
11. Maafkan kesalahan orang kepada kita walau seberat apapun kesalahan itu.
12. Bereskan segala hutang yang ada dan jangan buat hutang baru walaupun untuk menolong orang lain.
13. Berhentilah dari semua maksiat!

mata, berhentilah memandang yang tidak halal bagimu

tangan, berhentilah dari meraih yang bukan hak mu

mulut, berhentilah berbicara yang tidak baik dan yang tidak halal bagimu, berhentilah dari ghibah, fitnah, dan berhentilah menyakiti hati orang lain

telinga, berhentilah mendengar hal2 haram dan tak bermanfaat

14. Berbaik sangka lah kepada Allah atas segala sesuatu yang terjadi dan menimpa
15. Penuhi terus hati dan lisan kita dengan istighfar & taubat untuk diri sendiri, orang tua, dan semua orang beriman, di setiap saat, waktu dan keadaan
Semoga bermanfaat bagi kita semua, walaupun Anda belum mencapai Usia 60 tahun.

WALLAHU A'LAAM BISSOWAB
Semoga bermanfaat
Barakallahu fiikum

Sunday, January 24, 2021

فَبِأَيِّ آَلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ "Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan"


 Dalam isi Surat Ar-Rahman, terdapat kalimat “Fabiayyi ‘aalaa’i Rabbikumaa Tukadzdzibaan” (فَبِأَيِّ آَلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ) yang diulang sampai 31 kali. Lantas, apa maksud dari kalimat ini dan ditujukan untuk siapa hingga diulang sampai 31 Kali.

Kalimat ini diulang dalam ayat 13, 16, 18, 21, 23, 25, 28, 30, 32, 34, 36, 38, 40, 42, 45, 47, 49, 51, 53, 55, 57, 59, 61, 63, 65, 67, 69, 71, 73, 75, dan 77 surat Ar Rahman. Kalimat ini ditujukan kepada manusia dan jin sehingga menggunakan kata Rabbikuma (رَبِّكُمَا) yang artinya “Tuhan kamu berdua”.

Darisini, Allah SWT menyertakan jin sebagai obyek firman-Nya. Jin dan manusia diingatkan betapa banyak nikmat Allah yang sudah dilimpahkan kepada mereka. Dengan banyaknya nikmat-nikmat yang disebutkan dalam surat Ar Rahman, Allah Subhanahu wa Ta’ala juga mengiringinya dengan kalimat “Fabiayyi ‘aalaa’i Rabbikumaa Tukadzdzibaan”.

“Setiap menjelaskan berbagai nikmat, selalu diiringi dengan Fabiayyi ‘aalaa’i Rabbikumaa Tukadzdzibaan,” tulis Syaikh Amru Khalid dalam Khowatir Qur’aniyah.

Lantas, apa penyebab hingga diulang sebanyak 31 kali? 

Pada dasarnya Allah lah yang mengetahui alasannya. Namun diantara hikmah yang dapat dipetik, selain mengingatkan agar jin dan manusia sadar akan nikmat itu datang hanya dari Allah dan pengulangan itu juga menunjukkan betapa pentingnya makhluk Allah untuk mensyukuri segala nikmat tersebut.

“Kalimat ini (Fabiayyi ‘aalaa’i Rabbikumaa Tukadzdzibaan) memerintahkan jin dan manusia untuk mensyukuri nikmat-nikmat Allah dan tidak mendustakannya,” terang Syaikh Amru Khalid.

Sedangkan Imam As Suyuthi dalam Al-Itqan fi Ulumil Qur`an menjelaskan bahwa pengulangan kalimat Fabiayyi ‘aalaa’i Rabbikumaa Tukadzdzibaan itu untuk memantapkan pemahaman dan menekankan betapa pentingnya bersyukur atas nikmat-nikmat itu setelah menyadarinya bahwa ia datang dari Allah Azza wa Jalla.

sumber https://planet.merdeka.com/

KAEDAH BERDOA YANG TAK AKAN DITOLAK INSHA ALLAH

Sunday, January 17, 2021

JOM BERSIAP DIRI DAN BEKALAN DI SANA


Kafarah 

di ambil daripada kata akar 'kaffara' yang bermaksud menutup.Dengan ini ia boleh dirumuskan sebagai salah satu tindakan yang boleh menghapuskan dosa samada dengan membebaskan hamba,bersedekah atau berpuasa dengan syarat-syarat tertentu. 

Kenapa perlu membayar kafarah?

- menjadi penyebab bagi pesalah untuk bertaubat
- meringankan bebanan rasa bersalah kerana melakukan maksiat
- mengingatkan manusia agar tidak boleh mengambil mudah dengan hukum-hukum Allah SWT,

Sila rujuk laman web www.maik.gov.my untuk pengiraan Fidyah dan Kafarah

No Akaun Bank Islam  0201 1010 1252 51 (BAITULMAL NEGERI KEDAH TABK)

Friday, January 15, 2021

ORANG YANG HEBAT TIDAK ABAI MASA


Hidup dimanfaatkan dengan mencari pahala sebanyak mungkin

"Manusia itu tidur lena, apabila kematian tiba baru dia terjaga daripada tidurnya. Demikianlah orang yang tidak mengingati mati itu sentiasa dalam keadaan lalai atau bagaikan orang yang tertidur dan akan terkejut bila kematian datang secara mendadak."

Titipan pesanan Saidina Ali Abi Talib ini, saya kongsikan sebagai mukadimah perkongsian inti pati Islam Itu Indah oleh Pahrol Mohd Juoi minggu lalu yang bersiaran setiap Rabu jam 10.15 pagi di radio IKIMfm.

Kata-kata itu sungguh mendalam dan tersirat maknanya. Rupa-rupanya apabila seseorang itu mati kelak, barulah hakikat kehidupan ini tersingkap sejelas-jelasnya. Ketika itu barulah si mati dapat 'melihat' hidup dengan jelas dan tepat.

Ironinya, saban hari bangun dari tidur, doa di panjangkan tanda syukur dikurnia sehari lagi usia. Diberi usia bererti dikurnia peluang, kesempatan dan harapan. Bagi yang taat, hidup adalah peluang, kesempatan dan harapan untuk mencambah lebih banyak ketaatan. Meminjam semangat hukama "Buat baik sehingga letih buat maksiat". Sesungguhnya berbuat baik itu tiada penghujung.

Peluang bertaubat

Bagi mereka suka melakukan maksiat, kesempatan hidup sebagai peluang untuk mengaku kesalahan dan bertaubat. Allah terus beri hidup pada yang berdosa, bukan untuk menambah dosa, tapi hakikatnya itulah peluang untuk bertaubat dari dosa yang dilakukan.

Maha Suci Allah, usia yang Allah berikan pada kita sebenarnya satu rahmah bukan saja pada mereka yang taat, tetapi juga buat mereka yang dalam maksiat.

Al-Quran menerusi Surah Al-Hajj ayat 47 Allah berfirman mafhum-Nya "Dan mereka meminta kepadamu (wahai Muhammad) menyegerakan kedatangan azab, pada hal Allah tidak sekali-kali akan memungkiri janji-Nya; dan (katakanlah kepada mereka): sesungguhnya satu hari dari hari-hari azab di sisi Tuhanmu adalah menyamai seribu tahun dari yang kamu hitung."

Sebagai perbandingan, satu hari di akhirat adalah bersamaan dengan 1000 tahun di dunia. Ini bermakna jika usia kita seperti junjungan mulia Nabi Muhammad SAW iaitu 63 tahun, maka ia bersamaan dengan satu jam setengah saja hidup di akhirat.

Dengan pengiraan ringkas itu terasa hidup ini terlalu singkat. Allah mengingatkan kita menerusi Surah Yunus ayat 45 mafhum-Nya "Dan (ingatlah) masa Tuhan himpunkan mereka (pada hari kiamat kelak), dengan keadaan mereka merasai seolah-olah mereka tidak tinggal di dunia melainkan sekadar satu saat saja dari siang hari.

Kertas ujian milik Allah ini miliki soalan yang berbeza. Ada kertas ujian kesakitan, kaya, miskin, lambat jodoh, suami atau isteri curang dan sebagainya. Masa yang diperuntukkan juga berbeza antara seorang dengan yang lain. Panjang atau singkatnya masa ujian, sukar mahupun mudah kertas ujian yang diberikan manfaatkan sebaiknya untuk berjaya dengan cemerlang.

Mereka akan berkenal-kenalan sesama sendiri. Sesungguhnya rugilah orang-orang yang telah mendustakan hari menemui Allah untuk menerima balasan, dan yang tidak mendapat petunjuk (ke jalan mencari untung semasa hidup di dunia)."

Sungguh tepat seperti yang dinukilkan Imam as-Shafie mengenai keanehan melihat masa yang berlalu terlalu laju tetapi lebih aneh lagi melihat manusia yang lalai.

Melihat kepada kehidupan, ia umpama memasuki dewan peperiksaan. Segala macam perasaan hadir sebelum, semasa dan selepas peperiksaan berlangsung. Rasa gusar berbaur resah bercampur gentar menjadikan diri terus waspada, hati-hati dan sifat mencuba yang tidak pernah kenal erti kalah dan mengalah hadir dengan latih tubi yang jitu dan padu. Dengan hanya berbekalkan satu jam setengah segala usaha dicurah untuk menjawab soalan yang datang daripada Allah berupa ujian kehidupan. 

Hanya yang membezakan adalah kertas soalan peperiksaan di dewan peperiksaan adalah sama untuk semua calon peperiksaan dengan peruntukan masa yang sama dan ditetapkan. Kertas ujian milik Allah ini miliki soalan yang berbeza. Ada kertas ujian kesakitan, kaya, miskin, lambat jodoh, suami atau isteri curang dan sebagainya. Masa yang diperuntukkan juga berbeza antara seorang dengan yang lain. Panjang atau singkatnya masa ujian, sukar mahupun mudah kertas ujian yang diberikan manfaatkan sebaiknya untuk berjaya dengan cemerlang.

Kesal masa diisi dengan dosa

Imam Al-Ghazali menerusi Ihya' 'Ulumiddin menyatakan bahawa ada orang yang menyesal bukan saja kerana masa itu diisi dengan dosa, tetapi masa yang tidak diisi dengan apa-apa pun bakal menjadi penyesalan yang amat sangat. Dibayangkan umpama kotak masa yang akan hadir ketika di Padang Mahsyar. 

Apabila kita membuka kotak masa yang pertama penuh dengan pahala. Alhamdulillah, pastinya kita yang diidam dan didambakan membuat hati menjadi lapang. Akan menjadi dukacita, jika satu kotak yang hadir penuh dengan dosa kita. Nauzubilla, sudah pasti kita akan menyesal tidak terhingga. 

Dan bayangkan, jika satu lagi kotak adalah kotak kosong, itu pun menurut Imam Al-Ghazali akan dikesalkan oleh kita. "Dan (sungguh ngeri) sekiranya engkau melihat ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhan mereka (dalam keadaan malu dan hina, sambil merayu), "Wahai Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar dengan sejelas-jelasnya (akan segala yang kami ingkari dahulu); maka kembalikanlah kami ke dunia supaya kami mengerjakan amal-amal yang baik; sesungguhnya kami sekarang telah yakin". (Surah as-Sajadah ayat 12). 

Penyesalan yang amat besar bagi penghuni akhirat sehinggakan jika di beri peluang dan ruang untuk kembali ke dunia mereka akan manfaatkannya walau berkesempatan untuk mengungkapkan Subhanallah. Di akhirat kelak kita akan diperlihatkan kehebatan Subhanallah saja sudah sebesar Bukit Uhud. 

Dan jika kita mampu melihat kehebatan itu sekarang sudah pasti bibir kita tidak lekang dari bertasbih tanpa ada sesaat pun yang akan dibazirkan. Orang tua berpesan, menyesal dulu pendapatan, menyesal kemudian tidak berguna. 

Keyakinan pada waktu itu sudah terlambat dan tidak memberi apa-apa kesan kerana sesungguhnya nikmat hidup hanya akan dinikmati apabila kita mati kelak. Jadi bersiaplah untuk akhirat kita ketika di dunia ini. Hidup di dunia untuk akhirat. Hukama mengatakan perjalanan menuju kematian bermula sebaik saja kita dilahirkan. Hari ini dan hari seterusnya hanya sisa umur saja. 

Manfaatkan sisa umur kita bukan sekadar kerja keras tetapi kerja cerdas. Wujudkan kesedaran untuk kita manfaatkan masa yang bersisa dengan memanjangkan amal kita dari modal usia yang Allah berikan seoptimumnya. 

Ingatlah, orang yang hebat dalam masa satu jam dia dapat menghasilkan banyak pahala, tetapi orang yang malang dalam kehidupan yang panjang sedikit pahala pun tidak diperoleh kerana sifat yang di namakan lalai. Moga kita semua terhindar dari sifat lalai ini. Insya-Allah.

Friday, January 8, 2021

MULALAH MELANGKAH - BETTER LATE THAN NEVER

JANGANLAH KAMU BERPUTUS ASA DARI RAHMAT ALLAH Firman Allah Ta’ala: قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُو...